A Life Journal.

Tuesday 16 July 2019

Pengalaman Interview di Dekoruma

Another job hunting series! *walau udah basi karena ini cerita bulan Maret* Sebuah pengalaman interview dan ditolak huhu. Semoga dengan nulisin pengalaman-pengalaman gini saya nggak terlihat pathetic ya. Pengalaman ini ditulis untuk sharing aja siapa tau ada yang mau interview juga dan butuh referensi suasana interviewnya sebagian persiapan mental atau sekedar ingin tau harus pake baju apa pas interview karena ini merupakan problematika saya ketika mau mulai interview-interview di start up, bingung harus pake baju formal atau biasa aja.

Setelah gagal masuk blibli.com, saya mulai mencari-cari lagi lowongan lain di Kalibrr. Kalau kalian mau cari lowongan kantor-kantor yang lagi in sekarang, saya saranin coba carinya di platform Glints atau Kalibrr deh. Singkat cerita, saya lamar ratusan lowongan yang ada di Kalibrr yang kira-kira dari requirementnya saya setidaknya ada yang cocok beberapa point. Untuk post kali ini saya akan cerita mengenai pengalaman interview untuk posisi Business Development di Dekoruma.

Berawal dari saya apply di Kalibrr, kalau saya tidak salah ingat setelah apply saya disuruh untuk mengerjakan beberapa test yang diminta oleh Dekoruma dan diprovide oleh Kalibrr. setelah mengerjakan, beberapa hari kemudian saya dihubungi untuk dijadwalkan interview. Lokasi dari kantor Dekoruma sendiri adalah di Jalan Srengseng, Jakarta Barat. Karena masih start up, jangan dibayangkan kantor Dekoruma sudah kantor besar dengan layout kekinian. Kantor Dekoruma adalah sebuah rumah yang dibagi dua antara kantor dengan workshopnya. Karyawannya pun belum terlalu banyak.

Waktu saya sedang menunggu interview, ternyata banyak juga yang menunggu bersama saya namun mereka melamar untuk internship. Tidak lama kemudian saya dipanggil oleh user. Saya kemudian diajak ke ruangan interview dan dipersilahkan untuk meperkenalkan diri. Karena saya melamar posisi Business Development, maka pertanyaan yang diajukan sekitar bisnis. Untuk interview apanpun, saya sarankan untuk mempelajari dahulu mengenai perusahaan tersebut dan mencari kekurangan serta kelebihannya karena dari pengalaman saya beberapa kali interview, hal ini pasti ditanyakan. Serta apa yang bisa kita berikan ke perusahaan atau ide kita untuk memajukan perusahaan jika diterima kerja.

Setelah interview dengan user pertama, saya disuruh menunggu dan kemudian ada satu user lagi yang mewawancarai saya. Wawancara yang kedua lebih relax dan santai karena pertanyaan lebih ke arah personal dan pengalaman. 

Oh ya, untuk wawancara di kantor start up, pakaian saya smart casual. Nggak terlalu formal tapi masih cukup rapi. Kalau terlalu formal saya takutnya malah jadi saltum karena karyawan di kantornya pun pada santai.

Setelah beres interview saya langsung pulang dan di hari itu juga saya dikabari bahwa saya nggak diterima T_T. Nggak apa-apa, mungkin belum rezeki karena cari kerja itu cocok-cocokan, bukan berarti tidak diterima kerja adalah bodoh. Walau belum jodoh, saya sangat mengapresiasi tim rekruitmen Dekoruma yang cepat dalam memberikan kabar sehingga saya bisa cepat move on dan mencari kerja lain.


2 comments on "Pengalaman Interview di Dekoruma"
  1. dari pernyataan di atas mengenai mencari kelebihan atau kekurangan perusahaan memangnya bisa di nilai dari mana? apakah membandingkan dengan kompetitor atau produk / PT sejenis?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo,

      Biasanya memang dibandingkan dengan kompetitor +- yang dimiliki perusahaan tersebut

      Delete

Custom Post Signature

Custom Post  Signature